Kamis, 22 Desember 2011

Cara Menggambar Gambar Kartun dengan Tangan (Manga)


Bagaimana cara menggambar karakter manga?
Buat kamu yang menggambar manga secara otodidak artikel dibawah ini mungkin bisa kamu jadikan referensi untuk membuat kualitas manga kamu menjadi lebih baik.

Langkah Pertama



Untuk memulainya tentu saja kita siapkan material / peralatan menggambarnya,
Untuk berlatih kita cukup menggunakan kertas gambar yang murah saja tentu saja untuk memperkecil pengeluaran kita, saya pikir penting untuk menunjukkan bahwa menggambar manga merupakan hobi yang murah.
Untuk pensil alat dasar menggambar kita bisa menggunakan pensil normal untuk menulis, pensil menggambar, dan pensil mekanis, semuanya baik untuk menggambar.
Beberapa jenis pensil yang bisa kita gunakan seperti berikut,
Jenis pensil dari terang ke gelap ----->


8H 7H 6H 5H 4H 3h 2H H HB B 2B 3B 4B 5B 6B 7b 8B
Dan tentu saja kita siapkan penghapus.
Apabila semua peralatan sudah kita siapkan mari kita mulai,


Kita mulai belajar Menggambar Kepala,

Menggambar Kepala
Beberapa trik untuk menggambar kepala anime: 

Menarik garis panduan untuk membantu menunjukkan tempat untuk mencari mata. Mata harus di tengah kepala.
 Bagian atas telinga harus sesuai dengan bagian atas mata. Sekali lagi, letak mata dan telinga harus benar-benar kita perkirakan dan besar kepala harus sesuai.
Menggambar Mata
Menggambar Mata





Menggambar mata,untuk menggambarnya merupakan tantangan. Penting untuk menggambar mata dengan baik, karena besarnya dan mata yang indah yang paling membedakan bahwa ini gambar manga.
Langkah awal menggambar mata di mulai dari menggambar garis batas mata bagian atas, gambarkan bentuk alis dengan sedikit lengkungan.
    Kemudian gambarlah garis batas mata bagian bawah, dengan panjang garis lebih pendek dari garis mata bagian atas dan garis relatif lurus.
Gambarlah bulatan mata yang proposinal sesuai dengan bentuk mata. Untuk mata yang besar, bulatannya cenderung memanjang searah vertikal. 
  Gambarlah bulatan kecil di dalam bulatan mata untuk memberikan efek pantulan cahaya yang diterima oleh mata. Sehingga mata lebih terlihat hidup.
Lengkapi gambar dengan menambahkan bulu mata kemudian goreskan garis halus untuk kelopak mata dan berikan warna hitam pada bulatan mata. Tambahkan juga alis mata sesuai dengan bentuk matanya .


Semakin besar mata semakin detail pula yang harus mereka miliki.
Mata menunjukkan emosi. Emosi yang bisa senang, sedih, takut, jahat, gila, cinta, lelah, atau apapun.
Karakter yang senang atau bersalah memiliki banyak cahaya di mata mereka. Jahat dan marah memiliki karakter mata yang gelap.
Berikutnya Menggambar Rambut,
Menggambar Rambut
Sebelum menggambar rambut, perlu diperhatikan terlebih dahulu jenis rambut yang akan digambar. Misalnya jenis rambut lurus, keriting, bergelombang atau rambut acak.


    
   
Menggambar rambut Pria relatif lebih mudah dibandingkan menggambar rambut Wanita, hal ini disebabkan karena rambut pria tidak terlalu panjang, tapi biasanya di gambar manga pria ada juga yang rambutnya panjang.
                Rambut wanita biasanya unik- unik dan lebih menantang untuk digambar. Untuk memperindah penampilan biasanya ditambahkan kepang atau poni pada rambut yang bentuknya bermacam-macam. Inilah yang meniadi wanita lebih menarik untuk digambar karena rambutnya yang indah.
Disini digambarkan pula saat rambut terkena angin, pada posisi ini yang perlu diperhatikan arah rambut yang terkena angin harus searah pergerakan angin, hal ini dilakukan agar karakter rambut lebih alami untuk dilihat.




Angin yang datang dari arah depan menyebabkan rambut bergerak ke belakang, sehingga seluruh tampak depan wajah terlihat dengan sempurna.


Angin yang datang dari arah samping kiri akan membuat rambut bergerak ke samping kanan, sehingga sebagian rambut menutupi wajah.
Ekspresi Muka
Ekspresi Muka

Ekspresi sedih ditunjukan dengan pandangan mata yang kosong dan lemah .


Ditambah dengan mata berkaca-kaca seperti mau menangis.
Gambar mulut melengkung ke bawah.
Ekspresi marah ditunjukkan dengan mendekatkan kedua alis   Sorotan pandangan yang tajam dan dingin pada lawan bicaranya. Ditambah pula dengan kerutan di dahi yang menampakkan kemarahannya.  Berteriak merupakan salah satu bentuk marah yang paling gampang dipahami oleh orang.
Gambar ekspresi gembira ditunjukkan dengan menaikkan kedua alis.


Gambar mata yang besar dan berbinar-binar .
Gambar mulut seperti segitiga terbalik atau melengkung ke atas
Gambar di samping ini menunjukkan ekspresi terkejut , hal itu dapat diketahui dari bentuk bulatan mata yang mengecil dan digambarkan tidak ada efek cahaya dari bulatan mata.
Gambar di samping ini menunjukkan ekspresi wajah yang tenang, ramah atau bahagia. Hal ini dapat diketahui dari bentuk mulut yang digambarkan melengkung ke bawah dan pandangan mata yang digambarkan normal.
Menggambar Tangan
Menggambar Tangan
Untuk mempermudah kita dalam menggambar, bentuk tangan digambar dengan bentuk lingkaran dan bentuk oval sebagai dasarnya. Bentuk tangan yang digambar akan berubah, tergantung posisi dari mana kita melihat. Oleh karena itu akan lebih mudah untuk menggambarkan jari tangan menyerupai silinder pendek, dan gambarkan juga bentuk oval untuk lekukan-lekukan jari.


1. Bentuk dasar dari tangan.


Untuk menggambar tangan, bayangkan tangan kita sedang dibungkus, misalnya tangan kita dibungkus sarung tangan yang ketat. Kemudian gambar bentuk dasar yang dibentuk oleh tangan dan jari. Lanjutkan dengan menggambar garis–garis halus yang digunakan untuk menandakan posisi jari tangan.


2. Bentuk jari tangan
Perhatikan bentuk jari antara yang satu dengan yang lainnya, dan gambarlah jari dengan ukuran yang sesuai sehingga ukuran jari satu dengan yang lainnya terlihat lebih alami. Point ini merupakan yang paling penting untuk meneruskan ke langkah selanjutnya.


3. Memperjelas bentuk gambar
Gambarlah lipatan dari jari tangan, sehingga gambar jari satu dengan yang lainnya terlihat dengan sempurna. Kemudian hapus garis-garis bantu dan perjelas garis yang melukiskan ibu jari dan telapak tangan.


4. Berikan efek bayangan
Untuk memberikan kesan lebih nyata, berikan arsiran halus pada gambar. Dengan demikian bentuk dari lekukan jari dan telapak tangan akan terlihat lebih nyata.
Pada contoh kali ini digambarkan bentuk tangan yang terlihat hanya sebagian saja.
Untuk memudahkan kita, gambarlah jari telunjuk terlebih dahulu kemudian gambar jari yang lainnya mengikuti atau sejajar dengan jari telunjuk. Gambarlah sesuai dengan proposi nya dengan memberikan garis bantu.


Tips:


Cobalah menggambar dengan melihat tangan sendiri, amati tangan kita dengan menutup salah satu mata, hal ini bertujuan untuk memberikan fokus pada sudut pandang yang akan digambar.
Proporsi Tubuh
Proporsi Tubuh

Sebuah metode sederhana namun efektif untuk menentukan benar proporsi tubuh dicapai dengan menempatkan sebuah segitiga terbalik dimana bagian segitiga menandakan bahu ke bawah selangkangan.
Atau kita bisa belajar dari beberapa sketsa proporsi tubuh dibawah ini,
Berikut contoh sketsa proporsi tubuh untuk pria:
  
Dan contoh sketsa proporsi tubuh untuk wanita:
 


selamat berkarya...

Rabu, 16 November 2011

Berbagai Macam Motif Batik dan Maknanya

Batik merupakan suatu warisan tradisi yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Secara turun-temurun batik telah diwariskan dan sekaligus dilestarikan. Dengan media kain, malam dan canthing, masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa Tengah dan Yogyakartaterus berkarya menghasilkan batik-batik yang semakin indah, syarat makna dan filosofi.Harmonisasi antar sesama manusia, manusia dengan alam dan sang pencipta, maupun harapan akan kehidupan yang lebih baik, mereka tuangkan dalam motif dan ornamen. Selama ratusan tahun, tentunya sudah tak terhitung lagi berapa lembar batik yang telah dihasilkan. Beberapa yang terbaik dari motif-motif tersebut adalah :
10. Tambal
11. Irian
12. Sri Kuncoro
13. Liris
14. Buntal
18. Gegot
Sedangkan untuk motif-motif modern yang terbaik antara lain :
5. Mega Mendung
Motif-motif tersebut mempunyai makna dan filosofi yang berbeda-beda (Untuk mengetahui makna dari masing-masing motif, silahkan klik pada nama motif batik diatas). Dalam perkembangannya, batik yang baik dilukis pada media kain Primisima dan kain sutera. dengan motif yang semakin beragam dan bahan yang semakin bagus, diharapkan masyarakat Indonesia “mau” kembali memasyarakatkan batik dengan memakainya sebagai pakaian sehari-hari. Karena motif dan bahanya yang sangat beragam dari yang sederhana sampai dengan yang mewah, kain-kain batik biasanya juga dijadikan baju dan busana sehari-hari baik untuk dirumah maupun di kantor. Banyak pula yang menjadikan batik sebagai koleksi karena “nilai”nya yang sangat tinggi.

Rabu, 14 September 2011

DOWNLOAD MATERI WARNA

Download materi tentang warna secara lengkap Disini ....!

WARNA

Warna  merupakan  unsur  desain  yang  pertama  paling  menarik  perhatian seseorang  dalam  kondisi  apapun.  Setiap  permukaan  benda  akan  tampak  berwarna, karena benda  tersebut menyerap dan memantulkan cahaya secara selektif yang disebut dengan  cahaya  visual.  Suatu  benda  akan  tampak  berwarna  apabila  suatu  peristiwa eksternal dan  internal bersatu dalam suatu pengalaman. Warna sebagai gejala eksternal adalah  jajaran  panjang  gelombang  (λ)  cahaya  yang  berasal  dari  sumber  cahaya  atau berasal  dari  suatu  permukaan  yang  dapat  memantulkan  cahaya.  Sedangkan  warna sebagai  pengalaman  internal  adalah  sejumlah  perasaan  (sensation)  yang  diakibatkan oleh persepsi visual dan penafsiran mental terhadap panjang gelombang cahaya sampai
mata.

Warna sebagai suatu kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata. Tiap– tiap warna dihasilkan dari reaksi cahaya putih yang kena (mengenai) suatu permukaan, dan  permukaan  tersebut memantulkan  sebagian  dari  spektrum. Bagian  dari  spektrum yang  dipantulkan  inilah  yang  disebut  sebagai  warna  dari  permukaan  yang  terkena cahaya  tersebut.  Terjadinya  warna  disebabkan  oleh  vibrasi  cahaya  putih.  Misalnya benda  warna  merah,  kelihatan  merah  karena  permukaannya  berkapasitas  menyerap semua  komponen  dari  spektrum–spektrum warna  kecuali  gelombang panjang warna merah.

Sebenarnya  benda  tidak  memiliki  warna  tersendiri,  cahayalah  yang menimbulkan  warna  tersebut.  Permukaan  merah  memunculkan warna merah, ini disebabkan karena  ia menyerap semua gelombang panjang kecuali gelombang panjang merah.  Permukaan  hitam  sama  sekali  tidak  memantulkan  cahaya  kepadanya,  ia menyerap  semua  gelombang  panjang. Kita  bisa  melihat  permukaan  hitam  karena ia kontras  dengan  sekelilingnya.  Permukaan  putih  memantulkan  semua  gelombang panjang, ia adalah intensitas yang maksimum.

A.  Lingkaran Warna
Sistem  paling  sederhana  untuk  mengetahui  hubungan  warna–warna  adalah pada susunan warna–warna dasar dalam bentuk lingkaran warna, yang terdiri dari enam jenis yaitu : merah, kuning, biru, orange, hijau, dan violet.

Warna  merah,  kuning  dan  biru  merupakan  warna  pokok  atau  warna  primer. Warna orange, hijau dan violet, bisa diperoleh dengan mencampur di antaranya ketiga warna  dasar  tadi,  hasilnya  dinamakan  warna  sekunder.  Pencampuran  antara  warna primer dengan warna sekunder akan mendapatkan warna  tersier, yaitu kuning orange, orange merah, merah violet, kuning hijau, biru hijau dan biru violet. 


B.  Penggolongan warna menurut beberapa ahli 

1.  Byrta Carson, mengelompokkan warna menjadi tiga golongan penting yaitu :
  • Primary Colors disebut yaitu : merah, biru, kuning.
    Primary colors disebut juga warna dasar atau warna pertama 
  • Secondary Colors yaitu : orange, hijau, dan violet. Warna ini didapat dari percampuran warna primer dalam jumlah yang sama. 
  • Intermediate Colors  ialah warna  yang  terjadi  karena  percampuraan warna  primer dengan warna sekunder dalam jumlah yang sama dan warnanya berdekatan. 
2.   Affandi, mengelompokkan warna menjadi lima kelompok :

  • Warna pokok (primer)
  • Warna kedua (sekunder)
  • Warna ketiga (tersier)
  • Warna berhadapan/saling mengisi (komplementer)
  • Warna netral  
3.   Prang, mengelompokkan warna menjadi lima golongan yaitu :
a.  Warna primer
          Warna  primer  terdiri  dari  merah,  biru,  kuning. Disebut  primer  karena  warna  ini merupakan unsur dalam penggunaan pigmen. Ketiga warna dalam pigmen  ini tidak dapat  diperoleh  dari  pencampuran  warna  lain.  Berdasarkan  pengertian  tersebut warna  hitam,  putih,  emas,  dan  perak  termasuk  ke  dalam  deretan  warna  pokok. Namun,  karena warna  hitam,  putih,  emas,  dan  perak  tidak menampakkan  kroma
tertentu, warna-warna tersebut dianggap bukan warna

b.  Warna sekunder
     Warna sekunder diperoleh dari percampuran dua warna primer dalam  jumlah yang
sama. Warna-warna tersebut adalah :
Jingga (Merah + Kuning), Hijau (Kuning + Biru) dan Ungu (Biru + Merah)  

c.  Warna antara (intermediate)
    Warna antara meliputi Kuning Hijau, Biru Hijau, Biru Ungu, Merah Ungu, Merah Jingga dan Kuning Jingga. Di antara warna-warna  tersebut masih dapat dihasilkan sejumlah warna  lainnya. Warna  antara  diperoleh  dari  percampuran warna  primer dengan sekunder yang berdekatan dalam perbandingan yang sama.  d.  Warna tersier
Warna  tertier  diperoleh  dari  percampuran  warna-warna  sekunder  dalam  jumlah
yang sama, yaitu :
Tertier Kuning (Hijau + Jingga), Tertier Biru (Ungu + Hijau)
Dan Tertier Merah (Jingga + Ungu)

e.  Warna kuarter
Percampuran dua warna Tertier dalam jumlah yang sama akan menghasilkan warna
Kuarter, warna Kuarter terdiri dari :
  Kuarter Hijau  : campuran antara Tertier Biru + Tertier Kuning
  Kuarter Ungu  : campuran antara Tertier Biru + Tertier Merah
  Kuarter Jingga   : campuran Tertier Merah + Tertier Kuning
Warna-warna  dari  golongan  Kuarter  ini  pada  umumnya  bersifat  menetralkan,
terutama pada pengkombinasian warna, karena warna ini merupakan campuran dari
berbagai macam warna.

E.     Kombinasi warna
        Setiap warna  akan  indah  dipandang  jika  digunakan  sesuai  dengan  tujuan,  dan
akan bertambah keindahannya jika dikombinasikan dengan warna yang cocok. Prinsip-prinsip desain berlaku pula dalam penggunaan warna.
        Prinsip  keseimbangan  yang  terkenal  dengan  “law  of  area” menyatakan  bahwa suatu  area warna  yang  luas,  efeknya  harus  tenang,  dan  sebaliknya  jumlah  yang  kecil diperlihatkan  dalam  warna  yang  kontras  dan  kuat.  Mendapatkan  keserasian  dan keselarasan dalam mengombinasikan warna dapat dilakukan dengan  jalan meletakkan dua warna atau  lebih  secara berjejer atau bersebelahan, sehingga mendapat perpaduan warna yang selaras dan terlihat menarik. 

Persoalan warna merupakan masalah perasaan. Karenannya, kemampuan untuk memadukan  atau mengombinasikan  warna  bisa  dikuasai  latihan  memadukan  suatu warna dengan warna  lain secara berganti-ganti, disesuaikan dengan pengetahuan  teori, sehingga kepekaan perasaan dapat meningkat. 

Kombinasi warna dapat dikelompokkan menjadi :

1.  Kombinasi Nuans
Kombinasi nuans adalah kombinasi warna dengan cara memadukan dua warna atau lebih yang mempunyai perbedaan sedikit kroma. Kombinasi kroma selalu menarik, berkesan selaras dan lembut. 
Contoh : Ungu tua dengan tint ungu.

2.  Kombinasi Harmonis   Kombinasi harmonis adalah kombinasi warna dengan cara memadukan warna-warna  pokok  dengan  warna  sekunder  yang  mengandung  warna  pokok  tersebut. Kombinasi  harmonis  dapat  menghasilkan  paduan  warna  lebih  menarik,  misalnya
dengan variasi tint atau shade, kesannya akan terasa lebih luwes.
Contoh  :  Hijau  kebiruan,  Orange  kemerahan,  Kuning  orange,  Ungu  Kebiruan,  Biru Kemerahan, Kuning Kehijauan.

3.  Kombinasi Komplementer
Kombinasi  komplementer  didapat  dari  panduan  warna-warna  dari  dua  corak warna  yang  saling  berhadapan  dalam  lingkaran  warna.  Kombinasi  komplementer menghasilkan  perpaduan  warna  ssangat  menarik  yang  berkesan  merangsang,  untuk mendapatkan  kesan  yang  lebih  baik,  di  antaranya  salah  satu  bagian  memberikan tekanan  terhadap bagian  tertentu. Contoh  : Warna kuning dengan ungu, Warna merah dengan hijau, warna biru dengan orange

4.  Kombinasi Kontras
Kombinasi kontasr adalah perpaduan dua corak warna yang didapat dari warna yang mempunyai sifat lain. Contoh  : Warna  Kuning  dengan  merah,  Warna  kuning  dengan  biru, Warna  merah dengan biru

5.  Kombinasi Polikromatis
Kombinasi Polikromatis adalah kombinasi dari beberapa warna yang mempunyai tingkatan nilai gelap dan terang. Contoh : Warna merah, merah muda, dan merah lebih muda, Warna  hijau, hijau muda, dan hijau  lebih muda, Warna  cokelat,  cokelat muda, dan cokelat lebih muda

6.  Kombinasi Netral
Kombinasi Netral  adalah memadukan  suatu warna  pilihan  dengan warna  netral. Warna  apapun  jika  dikombinasikan  dengan  warna  netral,  akan  tampak  selaras,  dan menarik. Alasan  inilah yang menyebabkan aksesori busana umumnya berwarna netral, seperti hitam, putih, abu-abu, emas, perak, dan cokelat. Contoh : Kombinasi Netral


Skema Warna
Skema  warna  hanya  merupakan  pedoman  untuk  memperoleh  susunan  warna yang  selaras  dan menarik.  Jika  pedoman  tersebut  diterapkan,  akan  sangat membantu dan memudahkan mencari kombinasi dengan kesan seperti yang direncanakan.
1.  Skema Warna Monokromatik
Skema Monokromatik menggunakan perpaduan warna-warna yang sama, tetapi berbeda  kemurniannya  sehingga  jika  dilihat  sepintas  akan  tampak  sama,  padahal kecemerlangannya berbeda. Contohnya, beberapa warna merah yang sama, tetapi yang satu cemerlang, yang lainnya redup, dan seterusnya. Contoh : Merah Cemerlang dan merah Kusam, Jingga redup dengan jingga cemerlang
2.  Skema Warna Analogus
Skema warna  analogus merupakan perpaduan warna-warna  yang bersebelahan
letaknya dalam lingkaran warna. Contoh : Hijau dengan hijau kekuningan dan hijau kebiruan  ,  Ungu  dengan  ungu kemerahan dan ungu kebiruan, Merah dengan merah kejinggaan dan merah keunguan
3.  Skema Warna Triadik
Skema Warna Triadik merupakan kwarna-warna yang terletak pada  titik sudut segitiga sama  sisi  dalam  lingakarn  warna.  Contoh  : Merah  dengan  hijau  dan  Orange,  Hijau dengan ungu dan orange, Biru dengan kuning dan merah
4.  Skema Warna Split-Komplementer
Skema Warna Split-Komplementer menggunakan kombinasi warna-warna yang saling bersebrangan letaknya dalam lingkaran warna. Contoh : Merah dengan hijau, Kuning kehijauan dengan ungu kemerahan
5.  Skema Warna Komplementer
Skema Warna Komplementer merupakan kombinasi warna-warna yang terletak pada semua titik yang membentuk huruf Y pada lingkaran warna. Contoh : Biru dengan orange kekuningan dan orange kemerahan, Kuning dengan ungu kemerahan dan ungu kebiruan, Orange dengan biru keunguan dan biru kehijauan
6.  Skema Warna Polikromatik
Skema  Warna  Polikromatik  adalah  perlawanan  atau  perpaduan  warna  yang  didapat  darirangkaian  4  warna  dalam  lingkaran  warna,  yang  terjadi  dari  2  warna komplemen yang berhadap-hadapan. Contoh : warna merah lawan hijau dengan kuning jingga  lawan  warna  biru  violet,  biru  lawan  jingga  dengan  hijau muda  lawan  violet, kuning lawan violet dengan merah muda lawan hijau muda


Pengaruh warna terhadap manusia
Secara  mendasar  setiap  warna  memberikan  efek  psikologis  tertentu  bagi manusia  secara  mental  dan  emosional.  Pandangan  segi  psikologis  terhadap  warna diantaranya  adalah  orang  yang  Extrovert  lebih  banyak  terpengaruhi  oleh  warna daripada  bentuk.  Iapun  cenderung  memilih  warna-warna  yang  panas,  terang,  cerah, ceria,  dan  cemerlang. Sebaliknya  orang  yang  Introvert  lebih  terpengaruh  oleh bentuk daripada warna, dan golongan warna yang digandrunginya adalah warna-wrana dingin dan nada-nada yang kelam. Pengaruh warna pada manusia antara lain pada :
  • Perasaan. Warna muda memberikan perasaan tenang, sunyi, lembut, dan ringan Daya  tarik  seseorang. Warna  panas  dan menyala  lebih menarik  dari  pada warna dingin 
  • Besar  kecilnya  ukuran. warna  tua  menyala,  lebih memberi  kesan  mempersempit
  • atau memperkecil ruang, sedangkan warna muda memberi kesan lain.
  • Jarak. Warna tua menyala memberikan perasaan dekat.

Sifat Warna
    Teori warna menyatakan bahwa warna mempunyai sifat dan watak yang sering diasosiasikan  dengan  suasana,  waktu,  dan  kesempatan.  Jadi,  tiap  warna mempunyai sifat-sifat tersendiri yang menunjukkan ciri khasnya.

1.  Warna Merah
  Warna  merah  mempunyai  sifat  sebagai  pelambang  kegembiraan  dan keberanian. Warna merah mempunyai  nilai  dan  kekuatan warna  paling  kuat,  hingga dapat memberikan daya tarik kuat yang banyak disenangi oleh anak-anak dan wanita

2.  Warna Hitam
  Warna  hitam  adalah  lambang  kenikmatan  dan  kedudukan,  tepat  sekali dipergunakan  untuk  pakaian  jamuan  resmi  dalam  peristiwa-peristiwa  penting,  seperti wisuda sarjana dan melawat jenazah.

3.  Warna Kuning
  Warna Kuning  adalah warna  paling  bercahaya  dan menarik minat  seseorang. Warna  kuning  merupakan  lambang  keagungan  dan  kehidupan,  mempunyai  sifat kesaktian, kecemburuan, dan keributan.

4.  Warna Putih
  Warna  putih mempunyai  sifat  bercahaya,  sering  diasosiasikan  dengan  hal-hal yang bersifat kesucian dan kebersihan. Warna ini digunakan untuk pakaian dokter, juru rawat, dan anak sekolah.

5.  Warna Biru
  Warna biru mempunyai sifat dingin, pasif, dan tenang. Warna  ini diasosiasikan sebagai  lambing ketenangan, pengorbanan dan harapan, disenangi oleh seseorang yang berjiwa dewasa dan mantap

 6.  Warna Hijau
  Warna hijau mempunyai sifat pasif, disenangi seseorang yang mempunyai sifat santai dalam keseharian hidupnya.

7.  Warna Violet
  Warna  violet mempunyai  sifat dingin  yang mengesankan,  sering disaosiasikan dengan kesedihan, ketabahan, dan keadilan.

8.  Warna Abu-abu
  Warna  abu-abu bisa  digunakan  sebagai  latar  belakang  yang  baik  untuk  segala warna. Warna ini diasosiasikan sebagai lambing ketenangan dan kerendahan hati.

9.  Warna Lembut
  Warna  lembut  yang  dimaksud  di  sini  adalah  warnamerah  muda,  biru  muda, hijau muda. Warna  lembut mempunyai sifat cenderung menunjukkan sifat kewanitaan yang mendalam.

10.  Warna Pastel
  Warna  yang  termasuk  pastel  adalah  warna-warna  krem,  cokelat  muda,  putih susu,  hijau  kaki,  dan  kuning  gading.  Warna  pastel  mempunyai  sifat  cenderung menunjukkan sifat kejantanan yang lembut atau mendalam.

Rabu, 07 September 2011

ORNAMEN


Ornamen merupakan salah satu  seni hias yang paling dekat dengan kriya apalagi jika dikaitkan dengan berbagai hasil produknya, oleh karena itu untuk membuat dan mengembangkan atau merintis suatu keahlian pada bidang kriya peranan ornamen menjadi sangat penting. Disamping itu dalam hal hias-menghias, merupakan salah satu tradisi di Indonesia yang tidak kalah pentingnya dan tidak dapat dipisahkan dengan cabang-cabang seni rupa lainnya. Peranan ornamen sangat besar, hal ini dapat dilihat dalam penerapannya pada berbagai hal meliputi: bidang arsitektur, alat-alat upacara, alat angkutan, benda souvenir, perabot rumah tangga, pakaian dan sebagainya, untuk memenuhi berbagai aspek kehidupan baik jasmaniah maupun rokhaniah.

Untuk mempelajari dan menghayati bentuk serta arti seni ornamen, terlebih sampai pada sejarah, makna simbolis, gaya, jenis, cara pengungkapan, fungsi atau penerapannya pada suatu benda atau bangunan dan lain-lain, diperlukan suatu pengetahuan serta kemahiran (skill) tertentu dan waktu yang panjang, mengingat seni ornamen mempunyai berbagai aspek seperti: jenis motif, corak, perwatakan, nilai, teknik penggambaran, dan penerapan yang berbeda-beda. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan untuk mempelajari, mengerti, menghayati, dan menciptakannya secara baik dengan bertahap, bila didukung oleh kemauan dan rasa ingin tahu yang kuat.

PENGERTIAN ORNAMEN
Ornamen berasal dari kata “ORNARE” (bahasa Latin) yang berarti menghias. Ornamen juga berarti “dekorasi” atau hiasan, sehingga ornamen sering disebut sebagai disain dekoratif atau disain ragam hias.
Dalam Ensiklopedia Indonesia  p. 1017 ornamen adalah setiap hiasan bergaya geometrik atau bergaya lain, ornamen dibuat pada suatu bentuk dasar dari suatu hasil kerajinan tangan (perabotan, pakaian dan sebagainya) termasuk arsitektur. Dari pengertian tersebut jelas menempatkan ornamen sebagai karya seni yang dibuat untuk diabdikan atau mendukung maksud tertentu dari suatu produk, tepatnya untuk menambah nilai estetis dari suatu benda/produk yang akhirnya pula akan menambah nilai finansial dari benda atau produk tersebut. Dalam hal ini ada ornamen yang bersifat pasif dan aktif. Pasif maksudnya ornamen tersebut hanya berfungsi menghias, tidak ada kaitanya dengan hal lain seperti ikut mendukung konstruksi atau kekuatan suatu benda. Sedangkan ornamen berfungsi aktif maksudnya selain untuk menghias suatu benda juga mendukung hal lain pada benda tersebut misalnya ikut menentukan kekuatanya (kaki kursi motif belalai gajah/motif kaki elang)

Pendapat lain menyebutkan bahwa : Ornamen adalah pola hias yang dibuat dengan digambar, dipahat, dan dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu benda atau karya seni. Ornamen juga merupakan perihal yang akan menyertai bidang gambar (lukisan atau jenis karya lainnya) sebagai bagian dari struktur yang ada didalam. (Susanto, 2003). Pendapat iniagak luas, ornamen tidak hanya dimanfaatkan untuk menghias suatu benda/produk fungsional tapi juga sebagai elemen penting dalam karya seni (lukisan, patung, grafis), sedangkan teknik visualisasinya tidak hanya digambar seperti yang kita kenal selama ini, tapi juga dipahat, dan dicetak.
Dalam perkembangan selanjutnya, penciptaan karya seni ornamen tidak hanya dimaksudkan untuk mendukung keindahan suatu benda, tapi dengan semangat kreativitas seniman mulai membuat karya ornamen sebagai karya seni yang berdiri sendiri, tanpa harus menumpang atau mengabdi pada kepentingan  lain. Karya semacam dikenal dengan seni dekoratif (lukisan atau karya lain yang mengandalkan hiasan sebagai unsur utama).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa: ornamen adalah salah satu karya seni dekoratif yang biasanya dimanfaatkan untuk menambah keindahan suatu benda atau produk, atau merupakan suatu karya seni dekoratif (seni murni) yang berdiri sendiri, tanpa terkait dengan benda/produk fungsional sebagai tempatnya.


MOTIF DAN POLA PADA ORNAMEN
Motif dalam konteks ini dapat diartikan sebagai elemen pokok dalam seni ornamen. Ia merupakan bentuk dasar dalam penciptaan/perwujudan suatu karya ornamen. Motif  dalam ornamen meliputi:
  • Motif Geometris.
Motif tertua dari ornamen adalah bentuk geometris, motif ini lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika, dan bentuk pilin, patra mesir “L/T” dan lain-lain. Ragam hias ini pada mulanya dibuat dengan guratan-guratan mengikuti bentuk benda yang dihias, dalam perkembangannya motif ini bisa diterapkan pada berbagai tempat dan berbagai teknik, (digambar, dipahat, dicetak)
  • Motif tumbuh-tumbuhan.
Penggambaran motif tumbuh-tumbuhan dalam seni ornamen dilakukan dengan berbagai cara baik natural maupun stilirisasi sesuai dengan keinginan senimannya, demikian juga dengan jenis tumbuhan yang dijadikan obyek/inspirasi juga berbeda tergantung dari lingkungan (alam, sosial, dan kepercayaan pada waktu tertentu)  tempat motif tersebut diciptakan. Motif tumbuhan yang merupakan hasil gubahan sedemikian rupa jarang dapat dikenali dari jenis dan bentuk tumbuhan apa sebenarnya yang digubah/distilisasi, karena telah diubah dan jauh dari bentuk aslinya.
  • Motif binatang.
Penggambaran binatang dalam ornamen sebagian besar merupakan hasil gubahan/stilirisasi, jarang berupa binatang secara natural, tapi hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk dan jenis binatang yang digubah, dalam visualisasinya bentuk binatang terkadang hanya diambil pada bagian tertentu ( tidak sepenuhnya) dan dikombinasikan dengan motif lain. Jenis binatang yang dijadikan obyek gubahan antara lain, burung, singa, ular, kera, gajah dll.
  • Motif manusia.
Manusia sebagai salah satu obyek dalam penciptaan motif ornamen mempunyai beberapa unsur, baik secara terpisah seperti kedok atau topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam pewayangan.
  • Motif gunung, air, awan, batu-batuan dan lain-lain.
Motif benda-benda alami seperti batu, air, awan dll, dalm penciptaannya biasanya digubah sedemikian rupa sehingga menjadi suatu motif dengan karakter tertentu sesuai dengan sifat benda yang diekspresikan dengan pertimbangan unsur dan asas estetika. misalnya motif bebatuan biasanya ditempatkan pada bagian bawah suatu benda atau bidang yang akan dihias dengan motif tersebut.
  • Motif Kreasi/ khayalan 
yaitu bentuk-bentuk ciptaan yang tidak terdapat pada alam nyata seperti motif makhluk ajaib, raksasa, dewa dan lain-lain. Bentuk ragam hias khayali adalah merupakan hasil daya dan imajinasi manusia atas persepsinya, motif mengambil sumber ide diluar dunia nyata. Contoh motif ini adalah : motif kala, motif ikan duyung, raksasa, dan motif makhluk-makhluk gaib lainnya.
Sedangkan yang dimaksud pola adalah suatu hasil susunan atau pengorganisasian dari motif tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu pula. Contohnya pola hias batik, pola hias majapahit, jepara, bali, mataram dan lain-lain.singkatnya pola adalah penyebaran atau penyusunan dari motif-motif.
Pola biasanya terdiri dari :
  1. Motif pokok.
  2. Motif pendukung/piguran.
  3. Isian /pelengkap.
Penyusunan pola dilakukan dengan jalan menebarkan motif secara berulang-ulang, jalin-menjalin, selang-seling, berderet, atau variasi satu motif dengan motif lainnya. Hal-hal yang terkait dengan pembuatan pola adalah :
  • Simetris yaitu pola yang dibuat, antara bagian kanan dan kiri atau atas dan bawah adalah sama. (lihat contoh dibawah ini)
  • Asimetris yaitu pola yang dibuat antara bagian-bagiannya (kanan-kiri, atas-bawah) tidak sama. (lihat contoh)
  • Pengulangan yaitu pola yang dibuat dengan pengulangan motif-motif.
  • Bebas atau kreasi yaitu pola yang dibuat secara bebas dan bervariasi.

Pola memiliki fungsi sebagai arahan dalam membuat suatu perwujudan bentuk artinya sebagai pegangan dalam pembuatan agar tidak menyimpang dari bentuk/motif yang dikehendaki, sehingga hasil karya sesuai dengan ide yang diungkapkan.


TEKNIK PERWUJUDAN/PENGGAMBARAN ORNAMEN
Beberapa cara atau gaya yang dijadikan konsep dalam pembuatan karya ornamen adalah sebagai berikut:
  1. Realis atau naturalis pembuatan motif ornamen yang berusaha mendekati atau  mengikuti  bentuk-bentuk secara alami tanpa melalui suatu gubahan, bentuk-bentuk alami yang dimaksud berupa bentuk binatang, tumbuhan, manusia dan benda-benda alam lainnya.
  2. Stilirisasi atau gubahan yaitu pembuatan motif ornamen dengan cara melakukan gubahan atau merubah bentuk tertentu, dengan tidak meninggalkan identitas atau ciri khas dari bentuk yang digubah/distilirisasi, atau dengan menggayakan bentuk tertentu menjadi karya seni ornamen. Bentuk-bentuk yang dijadikan inspirasi adalah binatang, tumbuhan, manusia, dan benda alam lainnya.
  3. Kombinasi atau kreasi yaitu motif yang dibuat dengan mengkombinasikan beberapa bentuk atau motif, yang merupakan hasil kreasi dari senimannya. Motif yang tercipta dengan cara ini biasanya mewakili karakter atau identitas individu penciptanya (idealisme)

CORAK SENI ORNAMEN
Berdasarkan periode dan ciri-ciri yang ditampilkan, karya seni ornamen memiliki beberapa corak yaitu:
  1. Ornamen Primitif, yaitu karya seni ornamen yang diciptakan pada zaman purba atau zaman primitif. Ciri-ciri umum dari seni ornamen primitif adalah sederhana, tegas, kaku, cendrung bermotif geometris, goresan spontan, biasanya mengandung makna simbolik tertentu. Sedangkan komposisi yang diterapkan biasanya berderet, sepotong-sepotong, berulang, berselang-seling, dan sering juga dijumpai penyusunan secara terpadu. Karya seni primitif memberi gambaran kesederhanaan dan gambaran perilaku masyarakat pada zaman itu. Seni primitif bersifat universal karena ciri-ciri umumnya adalah sama diseluruh dunia.
  2. Ornamen klasik adalah hasil karya seni ornamen yang telah mencapai puncak-puncak perkembangannya atau telah mencapai tataran estetis tertinggi, sehingga sulit dikembangkan lebih lanjut. Ia telah mempunyai bentuk dan pakem yang standard, struktur motif dan pola yang tetap, memiliki susunan, irama yang telah baku dan sulit untuk dirobah dalam bentuk yang lain, dan yang terpenting telah diterima eksistensinya tanpa mengalami perubahan lagi. Contohnya ornamen Majapahit, Pajajaran, Jepara, Bali, Surakarta, Madura, mataram dan lain-lain. Seni klasik bersifat kedaerahan karenanya masing-masing daerah memiliki ragam hias klasik dengan corak dan ciri-ciri tersendiri.
  3. Ornamen Tradisional yaitu ragam hias yang berkembang ditengah-tengah masyarakat secara turun-temurun, dan tetap digemari dan dilestarikan sebagai sesuatu yang dapat memberi manfaat (keindahan) bagi kehidupan, dari masa ke masa. Ornamen tradisonal mungkin berasal dari seni klasik atau seni primitif, namun setelah mendapat pengolahan-pengolahan tertentu, dilestarikan kemanfaatannya demi memenuhi kebutuhan, khususnya dalam hal kebutuhan estetis. Oleh sebab itu corak seni ornamen tradisional merupakan pembauran dari seni klasik dan primitif. Hasil atau wujud dari pembauran tersebut tergantung dari sumber mana yang lebih kuat yang akan memberi kesan/corak yang lebih dominan. Misalnya motif tradisonal Majapahit, Bali, Jogyakarta, Pekalongan beberapa daerah lainnya lebih dominan bersumber pada corak motif klasik, sedangkan motif tradisional Irian jaya, toraja, motif suku dayak dan motif Kalimantan corak primitifnya lebih menonjol. Ornamen tradisonal bersifat kolektif.
  4. Ornamen modern atau Kontemporer yaitu karya seni ornamen yang merupakan hasil kreasi atau ciptaan seniman yang baru dan lepas dari kaidah-kaidah tradisi, klasik atau primitif. Ornamen ini bersifat individu. Poses dan terciptanya seni ornamen modern terkadang bertolak atau mengambil inspirasi dari seni primitif atau tradisional atau merupakan hasil inovasi/kreativitas seniman secara pribadi, sehingga karya yang tercipta merupakan cerminan pribadi senimannya.
    Adanya berbagai corak dalam seni ornamen bukan berarti antara corak yang satu dengan yang lainnya mempunyai nilai estetis atau nilai kegunaan lebih tinggi atau lebih rendah, karena masing-masing corak memiliki keunggulan karakter, ciri, dan nilai estetika tersendiri, perbedaan corak tersebut hanya berdasarkan pada periode perkembangan, tampilan fisik, dan sifat penciptaannya. Sedangkan menyangkut kegunaan dan nilai estetis pada dasarnya adalah sama. Adanya anggapan bahwa suatu corak lebih baik dari corak lainnya semata-mata karena selera individu.

FUNGSI ORNAMEN
Penciptaan suatu karya biasanya selalu terkait dengan fungsi tertentu,demikian pula halnya dengan karya seni ornamen yang penciptaannya selalu terkait dengan fungsi atau kegunaan tertentu pula. Beberapa fungsi ornamen diuraikan sebagai berikut:

  1. Sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat hanya untuk menghias saja demi keindahan suatu bentuk (benda ) atau bangunan, dimana ornamen tersebut ditempatkan. Penerapannya biasanya pada alat-alat rumah tangga, arsitektur, pada pakaian (batik, bordir, kerawang)  pada alat transportasi dan sebagainya.
  2.  Sebagai ragam hias simbolis, maksudnya karya ornamen yang dibuat selain mempunyai fungsi sebagai penghias suatu benda juga memiliki nilai simbolis tertentu di dalamnya, menurut norma-norma tertentu (adat, agama, sistem sosial lainnya). Bentuk, motif dan penempatannya sangat ditentukan oleh norma-norma tersebut terutama norma agama yang harus ditaati, untuk menghindari timbulnya salah pengertian akan makna atau nilai simbolis yang terkandung didalamnya, oleh sebab itu pengerjaan suatu ornamen simbolis hendaknya menepati aturan-aturan yang ditentukan. Contoh ragam hias ini misalnya motif kaligrafi, motif pohon hayat sebagai lambang kehidupan, motif burung phonik sebagai lambang keabadian, motif padma, swastika,lamak dan sebagainya.
6. TEKNIK PENYELESAIAN (FINISHING)
Penyelesaian gambar ornamen bertujuan untuk membuat karya tersebut menjadi lebih indah, dan gambar yang difinishing akan nempak lebih jelas dan menarik.
Beberapa teknik yang bisa digunakan untuk melakukan finishing adalah sebagai berikut:
  • Teknik hitam-putih yaitu penyelesaian suatu karya ornamen yang hanya memanfaatkan tinta atau pensil hitam, penyelesaian dengan cara ini dimaksudkan untuk menimbulkan kesan gelap-terang, penyinaran, kesan jarak, dan kesan volume. Teknik penyelesaian (finishing) dilakukan dengan sistem :
  1. Arsiran (searah, bebas, dusel)
  2. Pointilis yaitu penyelesaian dengan menggunakan titik-titik.
  3. Sungging atau gradasi yaitu dengan menggunakan tinta china atau tinta bak, finishing ini dilakukan melalui tahapan-tahapan dari tipis ke tebal atau dari gelap ke terang sesuai dengan keinginan.
  • Teknik warna yaitu jenis finishing yang mengunakan warna sebagai unsur pokok. Finishing ini dilakukan dengan sistem:
  1. Plakat yaitu menerapkan warnasecara plakat(poster) sesuai dengan warna motif yangdiinginkan.
  2. Gradasi (warnater susun) yaitu dengan menerapkan warna secara tersusun baik dari warna gelap kewarna terang atau sebaliknya.
  3. Gelap-terang yaitu menerapkan warna dari warna gelap ke warna terang dengan menebarkan warna (bukan tersusun).
  4. Untuk mendapat hasil yang maksimal dalam melakukan finishing dengan warna adalah pengetahuan seseorang tentang teori warna yang menyangkut: jenis warna, teknik pencampuran warna dan efek yang ditimbulkan, nilai warna, sifat warna, makna warna dan lain-lain.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews