Rabu, 14 September 2011

WARNA

Warna  merupakan  unsur  desain  yang  pertama  paling  menarik  perhatian seseorang  dalam  kondisi  apapun.  Setiap  permukaan  benda  akan  tampak  berwarna, karena benda  tersebut menyerap dan memantulkan cahaya secara selektif yang disebut dengan  cahaya  visual.  Suatu  benda  akan  tampak  berwarna  apabila  suatu  peristiwa eksternal dan  internal bersatu dalam suatu pengalaman. Warna sebagai gejala eksternal adalah  jajaran  panjang  gelombang  (λ)  cahaya  yang  berasal  dari  sumber  cahaya  atau berasal  dari  suatu  permukaan  yang  dapat  memantulkan  cahaya.  Sedangkan  warna sebagai  pengalaman  internal  adalah  sejumlah  perasaan  (sensation)  yang  diakibatkan oleh persepsi visual dan penafsiran mental terhadap panjang gelombang cahaya sampai
mata.

Warna sebagai suatu kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata. Tiap– tiap warna dihasilkan dari reaksi cahaya putih yang kena (mengenai) suatu permukaan, dan  permukaan  tersebut memantulkan  sebagian  dari  spektrum. Bagian  dari  spektrum yang  dipantulkan  inilah  yang  disebut  sebagai  warna  dari  permukaan  yang  terkena cahaya  tersebut.  Terjadinya  warna  disebabkan  oleh  vibrasi  cahaya  putih.  Misalnya benda  warna  merah,  kelihatan  merah  karena  permukaannya  berkapasitas  menyerap semua  komponen  dari  spektrum–spektrum warna  kecuali  gelombang panjang warna merah.

Sebenarnya  benda  tidak  memiliki  warna  tersendiri,  cahayalah  yang menimbulkan  warna  tersebut.  Permukaan  merah  memunculkan warna merah, ini disebabkan karena  ia menyerap semua gelombang panjang kecuali gelombang panjang merah.  Permukaan  hitam  sama  sekali  tidak  memantulkan  cahaya  kepadanya,  ia menyerap  semua  gelombang  panjang. Kita  bisa  melihat  permukaan  hitam  karena ia kontras  dengan  sekelilingnya.  Permukaan  putih  memantulkan  semua  gelombang panjang, ia adalah intensitas yang maksimum.

A.  Lingkaran Warna
Sistem  paling  sederhana  untuk  mengetahui  hubungan  warna–warna  adalah pada susunan warna–warna dasar dalam bentuk lingkaran warna, yang terdiri dari enam jenis yaitu : merah, kuning, biru, orange, hijau, dan violet.

Warna  merah,  kuning  dan  biru  merupakan  warna  pokok  atau  warna  primer. Warna orange, hijau dan violet, bisa diperoleh dengan mencampur di antaranya ketiga warna  dasar  tadi,  hasilnya  dinamakan  warna  sekunder.  Pencampuran  antara  warna primer dengan warna sekunder akan mendapatkan warna  tersier, yaitu kuning orange, orange merah, merah violet, kuning hijau, biru hijau dan biru violet. 


B.  Penggolongan warna menurut beberapa ahli 

1.  Byrta Carson, mengelompokkan warna menjadi tiga golongan penting yaitu :
  • Primary Colors disebut yaitu : merah, biru, kuning.
    Primary colors disebut juga warna dasar atau warna pertama 
  • Secondary Colors yaitu : orange, hijau, dan violet. Warna ini didapat dari percampuran warna primer dalam jumlah yang sama. 
  • Intermediate Colors  ialah warna  yang  terjadi  karena  percampuraan warna  primer dengan warna sekunder dalam jumlah yang sama dan warnanya berdekatan. 
2.   Affandi, mengelompokkan warna menjadi lima kelompok :

  • Warna pokok (primer)
  • Warna kedua (sekunder)
  • Warna ketiga (tersier)
  • Warna berhadapan/saling mengisi (komplementer)
  • Warna netral  
3.   Prang, mengelompokkan warna menjadi lima golongan yaitu :
a.  Warna primer
          Warna  primer  terdiri  dari  merah,  biru,  kuning. Disebut  primer  karena  warna  ini merupakan unsur dalam penggunaan pigmen. Ketiga warna dalam pigmen  ini tidak dapat  diperoleh  dari  pencampuran  warna  lain.  Berdasarkan  pengertian  tersebut warna  hitam,  putih,  emas,  dan  perak  termasuk  ke  dalam  deretan  warna  pokok. Namun,  karena warna  hitam,  putih,  emas,  dan  perak  tidak menampakkan  kroma
tertentu, warna-warna tersebut dianggap bukan warna

b.  Warna sekunder
     Warna sekunder diperoleh dari percampuran dua warna primer dalam  jumlah yang
sama. Warna-warna tersebut adalah :
Jingga (Merah + Kuning), Hijau (Kuning + Biru) dan Ungu (Biru + Merah)  

c.  Warna antara (intermediate)
    Warna antara meliputi Kuning Hijau, Biru Hijau, Biru Ungu, Merah Ungu, Merah Jingga dan Kuning Jingga. Di antara warna-warna  tersebut masih dapat dihasilkan sejumlah warna  lainnya. Warna  antara  diperoleh  dari  percampuran warna  primer dengan sekunder yang berdekatan dalam perbandingan yang sama.  d.  Warna tersier
Warna  tertier  diperoleh  dari  percampuran  warna-warna  sekunder  dalam  jumlah
yang sama, yaitu :
Tertier Kuning (Hijau + Jingga), Tertier Biru (Ungu + Hijau)
Dan Tertier Merah (Jingga + Ungu)

e.  Warna kuarter
Percampuran dua warna Tertier dalam jumlah yang sama akan menghasilkan warna
Kuarter, warna Kuarter terdiri dari :
  Kuarter Hijau  : campuran antara Tertier Biru + Tertier Kuning
  Kuarter Ungu  : campuran antara Tertier Biru + Tertier Merah
  Kuarter Jingga   : campuran Tertier Merah + Tertier Kuning
Warna-warna  dari  golongan  Kuarter  ini  pada  umumnya  bersifat  menetralkan,
terutama pada pengkombinasian warna, karena warna ini merupakan campuran dari
berbagai macam warna.

E.     Kombinasi warna
        Setiap warna  akan  indah  dipandang  jika  digunakan  sesuai  dengan  tujuan,  dan
akan bertambah keindahannya jika dikombinasikan dengan warna yang cocok. Prinsip-prinsip desain berlaku pula dalam penggunaan warna.
        Prinsip  keseimbangan  yang  terkenal  dengan  “law  of  area” menyatakan  bahwa suatu  area warna  yang  luas,  efeknya  harus  tenang,  dan  sebaliknya  jumlah  yang  kecil diperlihatkan  dalam  warna  yang  kontras  dan  kuat.  Mendapatkan  keserasian  dan keselarasan dalam mengombinasikan warna dapat dilakukan dengan  jalan meletakkan dua warna atau  lebih  secara berjejer atau bersebelahan, sehingga mendapat perpaduan warna yang selaras dan terlihat menarik. 

Persoalan warna merupakan masalah perasaan. Karenannya, kemampuan untuk memadukan  atau mengombinasikan  warna  bisa  dikuasai  latihan  memadukan  suatu warna dengan warna  lain secara berganti-ganti, disesuaikan dengan pengetahuan  teori, sehingga kepekaan perasaan dapat meningkat. 

Kombinasi warna dapat dikelompokkan menjadi :

1.  Kombinasi Nuans
Kombinasi nuans adalah kombinasi warna dengan cara memadukan dua warna atau lebih yang mempunyai perbedaan sedikit kroma. Kombinasi kroma selalu menarik, berkesan selaras dan lembut. 
Contoh : Ungu tua dengan tint ungu.

2.  Kombinasi Harmonis   Kombinasi harmonis adalah kombinasi warna dengan cara memadukan warna-warna  pokok  dengan  warna  sekunder  yang  mengandung  warna  pokok  tersebut. Kombinasi  harmonis  dapat  menghasilkan  paduan  warna  lebih  menarik,  misalnya
dengan variasi tint atau shade, kesannya akan terasa lebih luwes.
Contoh  :  Hijau  kebiruan,  Orange  kemerahan,  Kuning  orange,  Ungu  Kebiruan,  Biru Kemerahan, Kuning Kehijauan.

3.  Kombinasi Komplementer
Kombinasi  komplementer  didapat  dari  panduan  warna-warna  dari  dua  corak warna  yang  saling  berhadapan  dalam  lingkaran  warna.  Kombinasi  komplementer menghasilkan  perpaduan  warna  ssangat  menarik  yang  berkesan  merangsang,  untuk mendapatkan  kesan  yang  lebih  baik,  di  antaranya  salah  satu  bagian  memberikan tekanan  terhadap bagian  tertentu. Contoh  : Warna kuning dengan ungu, Warna merah dengan hijau, warna biru dengan orange

4.  Kombinasi Kontras
Kombinasi kontasr adalah perpaduan dua corak warna yang didapat dari warna yang mempunyai sifat lain. Contoh  : Warna  Kuning  dengan  merah,  Warna  kuning  dengan  biru, Warna  merah dengan biru

5.  Kombinasi Polikromatis
Kombinasi Polikromatis adalah kombinasi dari beberapa warna yang mempunyai tingkatan nilai gelap dan terang. Contoh : Warna merah, merah muda, dan merah lebih muda, Warna  hijau, hijau muda, dan hijau  lebih muda, Warna  cokelat,  cokelat muda, dan cokelat lebih muda

6.  Kombinasi Netral
Kombinasi Netral  adalah memadukan  suatu warna  pilihan  dengan warna  netral. Warna  apapun  jika  dikombinasikan  dengan  warna  netral,  akan  tampak  selaras,  dan menarik. Alasan  inilah yang menyebabkan aksesori busana umumnya berwarna netral, seperti hitam, putih, abu-abu, emas, perak, dan cokelat. Contoh : Kombinasi Netral


Skema Warna
Skema  warna  hanya  merupakan  pedoman  untuk  memperoleh  susunan  warna yang  selaras  dan menarik.  Jika  pedoman  tersebut  diterapkan,  akan  sangat membantu dan memudahkan mencari kombinasi dengan kesan seperti yang direncanakan.
1.  Skema Warna Monokromatik
Skema Monokromatik menggunakan perpaduan warna-warna yang sama, tetapi berbeda  kemurniannya  sehingga  jika  dilihat  sepintas  akan  tampak  sama,  padahal kecemerlangannya berbeda. Contohnya, beberapa warna merah yang sama, tetapi yang satu cemerlang, yang lainnya redup, dan seterusnya. Contoh : Merah Cemerlang dan merah Kusam, Jingga redup dengan jingga cemerlang
2.  Skema Warna Analogus
Skema warna  analogus merupakan perpaduan warna-warna  yang bersebelahan
letaknya dalam lingkaran warna. Contoh : Hijau dengan hijau kekuningan dan hijau kebiruan  ,  Ungu  dengan  ungu kemerahan dan ungu kebiruan, Merah dengan merah kejinggaan dan merah keunguan
3.  Skema Warna Triadik
Skema Warna Triadik merupakan kwarna-warna yang terletak pada  titik sudut segitiga sama  sisi  dalam  lingakarn  warna.  Contoh  : Merah  dengan  hijau  dan  Orange,  Hijau dengan ungu dan orange, Biru dengan kuning dan merah
4.  Skema Warna Split-Komplementer
Skema Warna Split-Komplementer menggunakan kombinasi warna-warna yang saling bersebrangan letaknya dalam lingkaran warna. Contoh : Merah dengan hijau, Kuning kehijauan dengan ungu kemerahan
5.  Skema Warna Komplementer
Skema Warna Komplementer merupakan kombinasi warna-warna yang terletak pada semua titik yang membentuk huruf Y pada lingkaran warna. Contoh : Biru dengan orange kekuningan dan orange kemerahan, Kuning dengan ungu kemerahan dan ungu kebiruan, Orange dengan biru keunguan dan biru kehijauan
6.  Skema Warna Polikromatik
Skema  Warna  Polikromatik  adalah  perlawanan  atau  perpaduan  warna  yang  didapat  darirangkaian  4  warna  dalam  lingkaran  warna,  yang  terjadi  dari  2  warna komplemen yang berhadap-hadapan. Contoh : warna merah lawan hijau dengan kuning jingga  lawan  warna  biru  violet,  biru  lawan  jingga  dengan  hijau muda  lawan  violet, kuning lawan violet dengan merah muda lawan hijau muda


Pengaruh warna terhadap manusia
Secara  mendasar  setiap  warna  memberikan  efek  psikologis  tertentu  bagi manusia  secara  mental  dan  emosional.  Pandangan  segi  psikologis  terhadap  warna diantaranya  adalah  orang  yang  Extrovert  lebih  banyak  terpengaruhi  oleh  warna daripada  bentuk.  Iapun  cenderung  memilih  warna-warna  yang  panas,  terang,  cerah, ceria,  dan  cemerlang. Sebaliknya  orang  yang  Introvert  lebih  terpengaruh  oleh bentuk daripada warna, dan golongan warna yang digandrunginya adalah warna-wrana dingin dan nada-nada yang kelam. Pengaruh warna pada manusia antara lain pada :
  • Perasaan. Warna muda memberikan perasaan tenang, sunyi, lembut, dan ringan Daya  tarik  seseorang. Warna  panas  dan menyala  lebih menarik  dari  pada warna dingin 
  • Besar  kecilnya  ukuran. warna  tua  menyala,  lebih memberi  kesan  mempersempit
  • atau memperkecil ruang, sedangkan warna muda memberi kesan lain.
  • Jarak. Warna tua menyala memberikan perasaan dekat.

Sifat Warna
    Teori warna menyatakan bahwa warna mempunyai sifat dan watak yang sering diasosiasikan  dengan  suasana,  waktu,  dan  kesempatan.  Jadi,  tiap  warna mempunyai sifat-sifat tersendiri yang menunjukkan ciri khasnya.

1.  Warna Merah
  Warna  merah  mempunyai  sifat  sebagai  pelambang  kegembiraan  dan keberanian. Warna merah mempunyai  nilai  dan  kekuatan warna  paling  kuat,  hingga dapat memberikan daya tarik kuat yang banyak disenangi oleh anak-anak dan wanita

2.  Warna Hitam
  Warna  hitam  adalah  lambang  kenikmatan  dan  kedudukan,  tepat  sekali dipergunakan  untuk  pakaian  jamuan  resmi  dalam  peristiwa-peristiwa  penting,  seperti wisuda sarjana dan melawat jenazah.

3.  Warna Kuning
  Warna Kuning  adalah warna  paling  bercahaya  dan menarik minat  seseorang. Warna  kuning  merupakan  lambang  keagungan  dan  kehidupan,  mempunyai  sifat kesaktian, kecemburuan, dan keributan.

4.  Warna Putih
  Warna  putih mempunyai  sifat  bercahaya,  sering  diasosiasikan  dengan  hal-hal yang bersifat kesucian dan kebersihan. Warna ini digunakan untuk pakaian dokter, juru rawat, dan anak sekolah.

5.  Warna Biru
  Warna biru mempunyai sifat dingin, pasif, dan tenang. Warna  ini diasosiasikan sebagai  lambing ketenangan, pengorbanan dan harapan, disenangi oleh seseorang yang berjiwa dewasa dan mantap

 6.  Warna Hijau
  Warna hijau mempunyai sifat pasif, disenangi seseorang yang mempunyai sifat santai dalam keseharian hidupnya.

7.  Warna Violet
  Warna  violet mempunyai  sifat dingin  yang mengesankan,  sering disaosiasikan dengan kesedihan, ketabahan, dan keadilan.

8.  Warna Abu-abu
  Warna  abu-abu bisa  digunakan  sebagai  latar  belakang  yang  baik  untuk  segala warna. Warna ini diasosiasikan sebagai lambing ketenangan dan kerendahan hati.

9.  Warna Lembut
  Warna  lembut  yang  dimaksud  di  sini  adalah  warnamerah  muda,  biru  muda, hijau muda. Warna  lembut mempunyai sifat cenderung menunjukkan sifat kewanitaan yang mendalam.

10.  Warna Pastel
  Warna  yang  termasuk  pastel  adalah  warna-warna  krem,  cokelat  muda,  putih susu,  hijau  kaki,  dan  kuning  gading.  Warna  pastel  mempunyai  sifat  cenderung menunjukkan sifat kejantanan yang lembut atau mendalam.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews